perjalanan ke WALOBU part 1

      halo sahabat petualang setelah vakum 2 minggu pasti kalian rindu dengan ulasan tentang wisata diwakatobi, sekilas info selama 2 minggu kemarin banyak sekali kesibukan dikampus maklumlah anak mahasiswa, nanti untuk minggu depan saya juga akan menulis blog tentng kehidupan sehari-hari saya selain blog tentang wisata alam diwakatobi. sekedar info juga, saat ini diwakatobi terdapat beberapa objek wisata baru yang sangat hits, untuk ulasannya nanti saya juga akan membuat vlog tentang wakatobi untuk kedepannya. kembali ke JUDUL.

     banyak pasangan artis dizaman ini yang melaksanakan foto pernikahan ditempat wisata, begitu pula dengan resepsi bahkan akad nikahnya. melihat peluang itu maka pemerintah wakatobi juga membuat suatu area perjamuan yang berada diatas laut dan berada diwilayah pantai pulau wangi-wangi. jadi kita tidak perlu lagi keluar negeri untuk menikmati pernikahan dengan nuansa lautan, tempat tersebut bernama walobu, 

   sehingga bagi kalian yang mau melaksanakan pernikahan dengan suasana eksotis dan budget murah bisa melakukannya disini. lokasi ini berada dipulau wangi-wangi, dan berada dipinggir jalan poros liya (ingat https://lebeumara.blogspot.com/2018/09/perjalanan-ke-liya-part-1.html), jadi kalian bisa keobjek wisata ini juga sebelum mengunjungi benteng liya togo. karena ini masih part 1, saya akan membahas asal muasal nama tempat ini, jadi tempat ini diberi nama walobu,karena adanya sumber mata air tawar yang berbentuk seperti cenote di brazil. sumber mata air tawar ini berada kurang dari 50 meter dari pantai, inilah yang menjadi salah satu keunikan walobu, untuk topografi pantai walobu,sendiri merupakan pantai berbatu karang dengan pasir putih dan akan terlihat jalas saat air laut surut. dipinggir pantai walobu,kita bisa bermain air dan berenang akan tetapi sebaiknya kita lakukan disaat air laut sedang pasang karena ketika surut airnya hanya setinggi lutut, sehingga untuk bermain air bisa tetapi untuk berenang bisa dibayangkan,hahahahaha
   kembali lagi kita membicarakan tentang sumber mata air walobu,dahulu kala sumber mata air ini digunakan sebagai sumber air minum, mandi bahkan mencuci bagi masyarakat disekitarnya, akan tetapi disaat ini mata air walobu,hanya digunakan sebagai tempat permandian, jadi setelah kita mandi air laut dipantai kita bisa membersihkan diri dari air laut dipermandian ini. sekarang ini pengunjung yang mandi atau masyarakat yang memanfaatkan sumber mata air ini sangatlah jarang, hal ini disebabkan masyarakat setempat sudah menggunakan sumur pompa. 
   mata air walobu, baru beberapa saat yang lalu dipugar oleh pemerintah dengan menambahkan pagar batu (menyerupai benteng mini) yang mengelilingi sumber mata air. sumber mata air ini sangatlah sejuk ketika siang hari yang terik, hal ini disebabkan karena banyak pohon besar yang merindangi sumber mata air walobu, dan masyarakat percaya bahwa pohon-pohon tersebut keramat sehingga kita tidak boleh memotong dahat, memetik daunnya hingga menebangnya. saat saya berkunjung disana waktu menunjukan pukul 12.30, dengan kondisi cuaca panas akan tetapi ketika kita berada dibawah rindangnya pohon dipermandian ini cuaca yang panas tidak kita rasakan, sebagai gantinya kita akan merasakan suasana dingin yang sejuk, catatan buat kalian yang berkunjung ke sumber mata air walobu,tolong tenang dan jangan ribut, tertawa tebahak-bahak hingga berteriak karena sumber mata air ini dikelilingi rumah masyarakat sehingga perilaku seperti itu sangatlah mengganggu masyarakat setempat. ketika kalian mencari warung atau penjual disekitar mata air walobu,kalian tidak akan menemukannya kalaupun ada itu hanya warung kecil yang menyediakan kebutuhan rumah tangga untuk masyarakat sekitar. sehingga saya menyarankan agar sebelum mengunjungi sumber mata air walobu,, terlebih dahulu menyiapkan bekal atau makanan. 


   saat saya berkunjung ke sumber mata air walobu,, hanya ada seorang ayah yang tengah mengajarkan anaknya berenang dipermandian ini, hampir kelupaan, permaindian ini memiliki luas kira-kira 20 meter persegi dengan kedalaman rata-rata 1,5 meter, dengan warna air biru jernih. untuk kondisi kebersihan dari sumber mata air ini nampak ada beberapa sampah yang dibuang sembarangan, dan parahnya lagi sampah-sampah tersebut diantaranya kemasan sabun cuci, kemasan sampo, botol plastik air mineral hingga tali. saya menyarankan ketika para petualang berkunjung keusatu objek wisata dan melihat sampah, daripada menggerutu dan menyalahkan orang lain lebih baik, meungut dan membersihkan sampah tersebut. saya ketika berkunjung keobjek wisata selalu menyiapkan kantung plastik besar yang biasanya berwarna merah, dan nantinya akan saya isi sampah saya dan ketika akan pulang saya biasanya mengumpulkan sampah ditempat objek wisata tersebut. kalau bukan kita sahaabat petualang siapa lagi yang akan menjaga kebersihan ojek wisata dinegeri ini. BERSAMBUNG


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUKURE, makanan tradisional masyarakat WAKATOBI

Perjalanan ke Liya part 1

perjalanan ke liya part 2